ninoviyanti_
1 min readMay 20, 2018

namai dia

ada baiknya kau tak sebut hatinya sebagai rumah, tempat persinggahan, pelabuhan dan apapun itu.
Hati-hati teman,
dia bisa menjelma jadi bangunan tua nan ringkih dengan karat di sisi-sisinya, membuat nyaman laba-laba untuk beristirahat.
Menjadi yang paling mungkin, untuk esok ditinggalkan pemiliknya, dijual, terbengkalai bahkan hancur tak bersisa.
kau hanya akan diam dan menangkap sorot matanya pada kali pertama pada bayang-bayang.

malem ke -5, Mei 2018